HALSEL, rakyatbersatu.news – Suhu politik internal Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Halmahera Selatan mulai memanas menjelang Musyawarah Cabang (Muscab), peta kekuatan di tubuh partai berlambang hati nurani itu mulai bergeser.
Aroma persaingan kian kentara. Sorotan publik kini tertuju pada satu Figur Yulianto Tiwouw yang akrab di sapa Ono, figur berpengaruh yang mengguncang gelanggang dengan langkah politiknya yang berani.
Ono secara resmi mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Halsel periode 2025–2030. Pada Rabu (9/4/2025).
Disambut langsung oleh Ketua Panitia Muscab Nasrudin Kausaha, S.IP dan Sekretaris Muscab Ikmal Umsohi, SH, kehadiran Ono di Sekretariat DPC Hanura di Jalan Dede Boki, Bacan Selatan tak hanya menjadi momen seremonial melainkan juga deklarasi politik yang terang-terangan.
“Ini bukan soal siapa yang kuat secara struktur, tapi siapa yang punya keberanian menyuarakan arah baru. Hanura butuh pembaruan, bukan pengulangan,” tegas Ono usai mendaftar.
Tidak dapat dihindari, pencalonan Ono menjadi bola panas. Di kalangan kader muda, ia dianggap sebagai “angin perubahan” membawa harapan baru untuk mendobrak dominasi lama dan mengakhiri stagnasi internal. Kehadirannya disambut sebagai pertanda munculnya poros alternatif, yang membuka jalan bagi regenerasi dan politik yang lebih inklusif.
Politisi berdarah Tionghoa yang dikenal santun namun strategis ini bukan pendatang baru. Dengan pengalaman sebagai Koordinator Wilayah Pulau Obi (2009–2014) dan kini anggota DPRD Halsel periode 2024–2029
Ono punya kekuatan di akar rumput, terutama di Dapil Obi wilayah yang selama ini jarang diperhitungkan dalam konstelasi pusat kekuasaan partai. Langkah politik Ono pun dibaca sebagai sinyal perubahan arah politik di tubuh Hanura Halsel.
Merespons dinamika ini, Sekretaris Panitia Muscab, Ikmal Umsohi menegaskan bahwa ajang ini akan menjadi ruang kompetisi yang adil.
“Tak ada tekanan, tak ada intervensi. Semua kandidat berdiri pada garis start yang sama. Muscab kali ini adalah tentang siapa yang mampu menyentuh hati nurani kader, bukan siapa yang punya kekuasaan lebih besar,” ujar Ikmal.
Muscab kali ini tak lagi sekadar agenda rutin partai, tapi menjadi arena pertarungan ide, arah, dan masa depan Hanura di Kabupaten Halmahera selatan.
