Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Hanura Memanas Jelang Muscab 2025: Yayu Badu Muncul sebagai Penantang Tangguh Bagi Kontestan Laki - Laki

Kamis, 10 April 2025 | April 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-09T18:20:39Z


HALSEL, rakyatbersatu.id
— Arena Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Hanura Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara tahun 2025 perlahan berubah menjadi medan pertempuran politik yang penuh intrik dan ketegangan. 


Tak lagi menjadi milik segelintir elite pria di internal DPC Hanura, Muscab kali ini diguncang oleh kehadiran sosok perempuan berani yang siap menantang hegemoni lama.


Untuk pertama kalinya dalam sejarah DPC Partai Hanura Halsel, seorang kader perempuan tampil di garis depan dan secara resmi mendeklarasikan diri sebagai calon Ketua DPC. 


Langkah mengejutkan itu dilakukan Yayu saat menyerahkan langsung formulir pendaftaran ke Sekretariat DPC Hanura di Jalan Dede Boki, Desa Kampung Makian, Kecamatan Bacan Selatan, Pada Rabu (9/4/2025) sekira pukul 15:45 sore


Kehadiran Yayu disambut langsung oleh Ketua Panitia Muscab, Nasrudi Kausa, S.IP, bersama Sekretaris Panitia, Ikmal Umsohi, SH, dan sejumlah pengurus inti partai Tamrin Nasir. 


Namun lebih dari sekadar formalitas, kehadiran Yayu menjadi pukulan telak bagi kalkulasi politik internal yang selama ini hanya menyebut dua nama kandidat pria sebagai unggulan.


“Saya tidak datang untuk sekadar melengkapi daftar calon. Saya datang untuk memimpin perubahan. Perempuan juga punya hak dan kapasitas untuk menentukan arah perjuangan partai,” tegas Yayu dengan penuh keyakinan.


Langkah politik Wanita Kelahiran Obi ini bukan hanya sekadar langkah simbolik. Akan tetapi, Ia hadir membawa visi baru menawarkan pendekatan inklusif, partisipatif, dan berpihak pada rakyat kecil, khususnya perempuan dan kelompok terpinggirkan. 


Di tengah hembusan kuat pragmatisme dan politik transaksional, keberanian Yayu menjadi angin segar sekaligus ancaman bagi kekuasaan lama.


Dua kandidat pria yang lebih dulu mendaftar yakni Iksan Subur, sebagai Anggota DPRD Provinsi Malut dan Ono, sebagai Anggota DPRD Halsel kini tak bisa bernafas lega, sebab Peta politik Muscab berubah seketika. 


Figur Yayu tidak hanya menjadi penantang serius, tapi juga menjadi simbol perlawanan terhadap struktur kekuasaan eksklusif yang selama ini nyaris tak terjamah oleh perempuan.


“Muscab kali ini bukan sekadar regenerasi kepemimpinan. Ini adalah pertarungan ideologis antara masa lalu dan masa depan,” ujar Yayu lantang.


Para sesepuh dan elite internal Hanura pun ikut mengakui bahwa Muscab 2025 menjadi titik krusial dalam sejarah partai di Halmahera Selatan. 


Ini bukan sekadar perebutan kursi, melainkan benturan dua kutub kekuatan, satu yang ingin mempertahankan sistem yang ada, dan satu lagi yang mendesak transformasi struktural dan keberpihakan sejati pada rakyat.


Kini, satu pertanyaan besar menggantung di udara, Akankah Yayu mampu menembus tembok kokoh kekuasaan yang selama ini dijaga oleh dominasi lama, Ataukah ia ingin melakukan perubahan dengan segala taktik dan strateginya.


Yang jelas, Muscab 2025 ini bukan hanya sekadar agenda rutin partai saja. Namun Ini adalah panggung pertarungan ide, gender, dan masa depan politik Hanura di Halmahera Selatan yang akan dikenang dalam catatan sejarah.


Reporter : Anto/rb

×
Berita Terbaru Update