Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pengeboman Ikan Kian Marak di Desa Ake Dabo, Warga Desak Polisi Bertindak Tegas

Kamis, 06 Maret 2025 | Maret 06, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-06T11:11:52Z


Halsel, rakyatbersatu.news
– Maraknya aksi pengeboman ikan di perairan Mandioli Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, membuat warga Desa Ake Dabo semakin resah. 

Aktivitas ilegal ini diduga dilakukan oleh oknum nelayan berinisial M alias Muhammad, No, dan Ojol, yang berasal dari Desa Kampong Baru,  Kecamatan Botang Lomang. Aksi mereka berlangsung hampir setiap hari.

Pengeboman ikan tidak hanya merusak ekosistem laut, termasuk terumbu karang dan biota laut, tetapi juga mengancam mata pencaharian nelayan setempat. 

Kepala Desa Ake Dabo, Fiktor Toara, mengungkapkan bahwa pelaku kerap kali kabur setelah meledakkan bom ikan, meninggalkan hasil tangkapan yang sudah mati.

"Para pelaku pengeboman sering meninggalkan lokasi setelah aksi mereka dipergoki warga. Bahkan, ikan yang sudah mati akibat bom sering dibiarkan begitu saja," kata Fiktor kepada Okebaik.id, Kamis (6/3/2025).

Menurutnya, para pelaku menggunakan longboat bermesin ketinting 5,5 dan 40 PK, sehingga sulit bagi warga untuk mengejar mereka. 

Dalam sehari, aksi ini bisa terjadi hingga tiga kali di lokasi yang sama. Akibatnya, nelayan Ake Dabo semakin kesulitan mendapatkan ikan, sementara ekosistem laut di perairan Mandioli Utara mengalami kerusakan serius akibat praktik penangkapan ikan yang merusak ini.

Fiktor mendesak Polda Maluku Utara untuk segera mengambil langkah tegas dengan menempatkan pos patroli Ditpolairud di titik-titik strategis guna menghentikan aksi para pelaku.

"Kami bermohon kepada Kapolda untuk menempatkan dua pos Polairud, yakni di Pelabuhan Desa Kampong Baru dan Pelabuhan Desa Ake Dabo, yang berada di Kecamatan Mandioli Utara," tegasnya.

Warga berharap pihak berwenang segera bertindak agar perairan Mandioli Utara tidak terus menjadi sasaran aksi pengeboman ikan yang semakin meresahkan dan merusak lingkungan.


Reporter : Anto/rb


×
Berita Terbaru Update